- Back to Home »
- Pemikiran »
- BANGSAT DEMOKRASI
Posted by : kontributor
Minggu, 01 November 2015
Ketika satu masa
kekuasaan jatuh pada satu manusia yang lebih mementingkan selembar amplop
ketimbang sebuah amanah di ujung jari, maka yang terjadi adalah perampokan akan
kepercayaan dan maling-maling demokrasi siap berkhianat terhadap konstitusi
yang sudah menjadi tempat berteduh bagi rakyat, demokrasi memang mempersilahkan
siapapun untuk bisa duduk di atas kekuasaan,
tetapi ketika demokrasi itu salah memilih penguasa maka yang terjadi
adalah hilangnya kepercayaan yang di awali dengan sebuah peraturan yang
memetingkan pribadi ketimbang kepentingan hajat hidup orang banyak.
Kekuasaan yang di
salah gunakan lambat laun akan membunuh kewajaran, peraturan-peraturan akan di
buat sedemikian rupa demi sebuah kalimat tentang “kelanggeungan” dan hajat
hidup orang banyak bukan lagi sebuah prioritas untuk di nomor satukan tetapi
yang terjadi adalah bahwa kepentingan pribadi adalah dewa terhebat yang
membahagiakan diri sendiri dan golongannya.
Banyak sudah sejarah
kelam dalam republik ini ketika satu pemimpin menjadi seorang diktator maka
kepentingan pribadi menjadi sebuah primadona yang tak boleh di lewatkan, dan
dalam kasus seperrti ini Negara seolah memelihara bangsat demokrasi atas nama
kepemimpinan walaupun yang sedang memimpin adalah tikus tengik yang
menggerogoti kepercayaan rakyat, memang demokrasi adalah pilihan terbaik
ketimbang sebuah monarki, tetapi ketika rakyat tidak jeli memilih seorang calon
pemimpin darimana dan bagaimana
waktaknya, bersiaplah bahwa peluang untuk mendapatan seorang bangsat demokrasi
sangat terbuka lebar, demokrasi bukan memilih kucing dalam karung demokrasi
adalah penyampai amanah dari rakyat yang berharap akan adanya sebuah perubahan
bukan sebuah kemelaratan.
Demokrasi bukan
tempat mencari garong kekusasan, demokrasi bukan tempat untuk mencari
orang-orang bejad yang akan duduk di kursi kekuasan, dan dalam sejarahnya
demokrasi sedikitpun tidak mempersilahkan maling-maling pengambil kepercayaan
rakyat untuk duduk berleha-leha ketika rakyat yang di bawah menderita, tetapi
demokrasi menempatkan dan mecari orang-orang yang mau dan rela berkorban untuk
kepentingan dan kemaslahatan rakyat banyak bukan golongan atau individu yang
menjadi kepantasanya!!!