SERING DIBACA

Archive for Januari 2024

PARA ANASIR YANG MEMINIMALISIR

By : kontributor


Perkembangan politik nasional yang semakin memanas telah memberikan dampak yang signifikan pada kehidupan sosial masyarakat, termasuk di Bogor Selatan. Perdebatan mengenai pilpres yang terjadi di berbagai grup media sosial menjadi notifikasi utama di layar ponsel. Namun, sayangnya, tidak semua perdebatan tersebut berangkat dari data yang otentik dan valid dari sumber yang terpercaya. Sebaliknya, banyak perdebatan yang berangkat dari sisi psikologis dan emosional seseorang yang kemudian diekspresikan dengan beragam bahasa dan intonasi nada berbeda.


Materi yang disiarkan/dibagikan/broadcast secara berulang-ulang, baik berupa potongan video atau tulisan, meskipun kesahihan dari sumber tersebut masih abu-abu atau bahkan tidak jelas, tetap saja menjadi faktor yang mempengaruhi kehidupan masyarakat kita. Kita mungkin terdidik dari rangkaian ke engganan untuk menelisik lebih dalam tentang suatu keabsahan informasi.


Benar atau salah, itu selalu menjadi dinomer sekiankan. Yang terpenting adalah video/narasi tersebut menarik, membidik, dan menyerang dengan target mengelabui, mendownkan mental pendukung dari yang berlawanan. Ada yang lupa ataukah memang tidak sengaja menutup mata atau memang buta terbutakan oleh fanatisme yang mungkin saja isi didalamnya terbumbui berbagai rasa. Entah itu rasa ideologi, rasa kebersamaan pernah dalam satu naungan yang tidak berdasarkan ideologi, atau memang ada rasa lain bernama kepentingan kelompok dan golongannya.


Menurut saya, hal ini sangat memprihatinkan. Sebagai masyarakat yang cerdas, kita harus selalu berpikir kritis dan memverifikasi setiap informasi yang kita terima sebelum membagikannya ke orang lain. Kita harus memastikan bahwa informasi yang kita bagikan adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan. Dalam hal ini, media sosial dapat menjadi alat yang sangat efektif untuk menyebarkan informasi yang benar dan akurat, tetapi juga dapat menjadi alat yang sangat berbahaya jika digunakan dengan tidak benar. Oleh karena itu, kita harus selalu berhati-hati dan memastikan bahwa kita menggunakan media sosial dengan bijak.


Dalam hal ini, saya ingin menekankan pentingnya literasi media dan kritis dalam masyarakat kita. Kita harus memastikan bahwa masyarakat kita memiliki akses ke informasi yang benar dan akurat, dan bahwa mereka memiliki keterampilan yang diperlukan untuk memverifikasi informasi tersebut. Kita juga harus memastikan bahwa masyarakat kita memiliki minat baca yang tinggi dan bahwa mereka terus belajar dan berkembang sepanjang hidup mereka.


Dalam hal ini, saya ingin mengajak semua orang untuk menjadi bagian dari solusi. Mari kita semua berkomitmen untuk memerangi hoaks dan informasi palsu, dan untuk memastikan bahwa kita semua menggunakan media sosial dengan bijak. Mari kita semua menjadi konsumen informasi yang cerdas dan kritis, dan mari kita semua bekerja sama untuk menciptakan masyarakat yang lebih baik dan lebih toleran.


oleh : portalcisaruainstitute


Tag : ,

MEMANGGIL SATU TUJUAN

By : kontributor

 Menjaga Warisan Suci: 
Sebuah Panggilan untuk Persatuan Dalam Satu Singgasana
(Penjabaran Sajak)
LEGENDA LANGIT 
oleh : salcenter.id


Dalam perjalanan panjang sejarah, kita sering dihadapkan pada momen-momen krusial yang menentukan arah masa depan kita. Sebuah sajak tentang garuda yang mulai renta (Legenda Langit), banteng kecil, dan garuda-garuda lainnya yang saling berhadapan dalam tantangan dan perselisihan menawarkan refleksi mendalam tentang keadaan bangsa kita saat ini. Garuda, simbol kekuatan dan kebijaksanaan, kini tampak lelah dan renta, di antara banteng yang panik dan banteng-banteng lainya yang kelimpungan . Disisi lain, meski dengan bulu rontok garuda, ia tetap terbang gagah, mengajarkan kita pentingnya ketangguhan dan semangat pantang menyerah walaupun berkali-berkali pernah kalah bertarung ia tetap memiliki rasa optimisme mencapai batas-batas kemenangan dalam perjuangan.


Anak banteng kecil, yang dirawat dengan penuh kasih sayang di antara kumpulan banteng angkuh, melambangkan keinginan dan harapan dan masa depan. Garuda, yang bertepi di batu besar sebagai singgasananya, memiliki pandangan jauh ke depan. Ia sadar bahwa dirinya tak lagi mampu terbang sejauh dulu, dan titahnya kini diteruskan oleh keinginan ada sang penerus walaupun mungkin bisa saja diluar golonganya. Singkat waktu pada prosesnya Garuda juga mengasuh anak banteng, mempersiapkannya untuk terbang tinggi di langit biru. Ini menggambarkan pentingnya membimbing generasi muda untuk melanjutkan perjuangan dengan semangat yang sama walaupun ada jurang perbedaan.


Namun, dalam proses yang lebih luas, perselisihan tak terelakkan. Pertanyaan tentang siapa yang akan mengurus sangkar dan singgasana muncul, menciptakan ketegangan. Tetapi, meskipun saling diam dan akrab dalam tujuan yang sama, mereka bersatu dalam menghadapi tantangan. Mungkin pikirnya ketika Garuda akhirnya mangkat, meninggalkan banyak pertanyaan dan tanggung jawab besar kepada penerusnya. Banteng kecil yang sempat di asuh dan telah mendampingi kelak apakah mungkin mampu menjadi penerusnya dan mewujudkan apa yang menjadi impian dari garuda. 


Banteng dan garuda yang awalnya meskipun bertengkar, sebenarnya berasal dari satu keturunan yang berkuasa. Konflik di antara mereka mencerminkan perbedaan pandangan dan pendekatan, namun di balik semua itu, mereka bersatu dan bersaudara. Ini mengajarkan kita bahwa dalam keberagaman dan perbedaan, selalu ada benang merah yang mengikat kita sebagai satu kesatuan.


Garuda mungkin telah hilang, namun banteng kecil tumbuh dengan jiwa yang kokoh dan garuda kecil dan banteng kecil lainnya yang legowo. Bersama, mereka menjaga warisan yang suci, yakni negeri ini. Dalam persatuan dan kebersamaan, kita menemukan kekuatan untuk menjaga dan melindungi warisan yang telah ditinggalkan oleh para pendahulunya.


Sebagai bangsa, kita harus belajar dari simbolisme garuda, banteng, dan bahakn ada penggambaran seperti banteng, dan rajawali (mungkin). Meski ada perbedaan dan perselisihan, kita harus tetap bersatu untuk menjaga warisan yang telah diwariskan kepada generasi selanjutnya. Persatuan adalah kunci untuk menghadapi segala tantangan yang ada di depan. Dengan bersatu, negeri ini akan terjaga, memastikan bahwa nilai-nilai luhur dan suci tetap hidup dan diwariskan kepada generasi mendatang.


Di tengah tantangan dan perbedaan, mari kita jadikan kisah garuda, banteng, dan pelaku lain dalam lakon sebagai inspirasi untuk terus bersatu dan bekerja sama. Kita semua memiliki peran penting dalam menjaga dan merawat negeri ini. Bersama, kita bisa mewujudkan masa depan yang lebih baik, penuh dengan harapan dan kebanggaan. Mari kita jaga warisan yang suci ini dengan semangat persatuan, kebersamaan diantara perbedaan pada akhirnya akan sama ketika sama-sama duduk dalam satu singgasana kekuasaan jika memang di awal adalah harapan mulia untuk menjayakan bangsa dan mensejahterakan rakyat di bawahnya dan bukan golonganya.


Puncak Bogor  | 2 Januari 2024


Tag : ,

LEGENDA LANGIT

By : kontributor

Garuda renta mengibaskan sayap, 
Di antara banteng kelimpungan. 
Dan burung kecil kelaparan, 
Terbang gagah, bulunya rontok. 

Anak banteng kecil di pelukannya, 
Dari kumpulan banteng angkuh. 
Garuda bertepi di batu besar, 
Singgasana pandangannya jauh. 

Tak kuat lagi terbang, ia sadar, 
Titah jauh, anak banteng meneruskan. 
Mengasuh juga anak rajawali dan sebangsanya
Untuk terbang di langit biru. 
Perselisihan pun tak terelakkan, 

Siapa yang urus sangkar dan singgasana. 
Saling diam, akrab di tujuan, 
Garuda mangkat, tinggalkan pertanyaan. 
Banteng kecil dan rajawali bertengkar, 

Namun, dari satu keturunan yang berkuasa, 
Mereka bersatu, bersaudara. 
Garuda hilang, banteng kecil tumbuh, 
Jiwanya kokoh, rajawali legowo. 
Bersama, menjaga warisan yang suci. Jaga negeri.


*sajak ditulis sebelum pilpres

Tag : ,

- Copyright © salcenter.id - salcente.id - Powered by Blogger - Designed by salcenter -