Archive for Juni 2024
SUNGAI NADI HIDUP TERLUPAKAN
By : kontributorDi tengah gemuruh kehidupan modern yang berkilau, ada satu elemen alami yang sering kali terlupakan, tersembunyi di balik bayang-bayang beton dan kaca. Sungai, sang pembawa arus kehidupan, perlahan merana di tengah hiruk-pikuk peradaban. Padahal, sungai adalah saksi bisu perjalanan manusia, mencerminkan jati diri dan sejarah kita yang kaya. Mengabaikan sungai sama dengan mengabaikan asal muasal kita, tempat di mana identitas sejati terbentuk.
batulayang, 20 Juni 2024
KUASA TAK BERMODAL MORAL
By : kontributorPenjabaran TAK BERMODAL
Oleh : salcenter.id
Di tengah hiruk pikuk jalanan Indonesia, panggung gratis tersedia bagi para politisi untuk menari-nari dengan sorotan publik. Mereka hadir dengan senyum lebar di balik peci hitam, mengekspresikan beragam pose tangan yang serba gaya rekaan padahal itu adalah iklan! Namun, di balik semua pencitraan ini, ada sesuatu yang lebih dalam yang perlu kita renungkan.
Panggung ini, bukan sekadar tempat untuk berbicara tentang aspirasi dan kebijakan yang seharusnya melayani rakyat. Ini lebih mirip panggung sandiwara, di mana para aktor politik tampil lima tahun sekali untuk "mengabdi" dengan diam diri, tanpa lebih dari sekadar ceramah kosong yang tidak diiringi tindakan nyata.
Mereka, para pemain di panggung ini, seolah-olah meminta empati layaknya pengemis di tengah keramaian. Mereka ingin suara kita, tapi apa yang sebenarnya mereka perjuangkan? Di atas singgasana empuk, mereka dikelilingi oleh todongan kanan dan kiri, bisa terlelap dalam kemewahan sementara rakyat di bawahnya terus berjuang untuk mencari nafkah.
Lihatlah sekeliling, dari tiang listrik hingga pohon-pohon yang menjadi saksi bisu dari panggung politik ini. Mereka juga menjadi mangsa dari para badut politik yang haus akan kekuasaan dan kursi. Pos, mushola, bahkan sekolah-sekolah pun tidak luput dari pengaruh mereka yang hanya melihat setiap tempat sebagai aset untuk mengeruk suara dan mempertahankan kekuasaan dan pajangan poster ajakanpun mereka sebarkan tanpa memiliki empati dan melihat tempat di mana mereka harus promosi.
Kita, sebagai masyarakat, perlu menyadari bahwa panggung ini seharusnya adalah tempat untuk menyuarakan kepentingan rakyat, bukan sekadar alat peraga dan propaganda. Kita tidak boleh lagi terpedaya oleh pencitraan kosong yang tidak diimbangi dengan tindakan nyata yang berdampak positif bagi kehidupan kita sehari-hari. Mari bersama-sama mengubah panggung ini menjadi ruang yang sejati untuk perwakilan dan pelayanan masyarakat, panggung disini adalah panggung yang selayaknya memanggung diri melalui selebaran elok di tempat yang tanpa harus merusak.