- Back to Home »
- Ungkapan »
- MALAM
Posted by : kontributor
Sabtu, 02 Januari 2010
malam yang sunyi
senyap
membawa kegelisahan
yang tiada henti
Di antara hati yang
masih bergelimang kegundahan
aku duduk termenung
menghadap cermin
yang menjadi tempat
penghias diri
di kala suntuk
disenja terbawa duka
dikala hati lara yang
terurai air mata
karena ingatan suatu
peristiwa
hatiku sama persis
seperti wanita oleh karena aku manusia
yang bisa merasakan
adanya air mata karena rasa kecewa
Duhai malam sehebat
bulan purnama
yang tertutup awan
mendung
dan menjadikannya
gelap karena masa dan waktu
beri ruang untuku
berkata-kata
sebagai pengiring
langkahku
melangkah
meninggalkan semua yang terluka perih
oleh iba yang terpana
Duhai malam yang
berkabut
kabarkan dukaku pada
dia
yang menjadi sandaran
cinta
pada jiwa yang merana
pada benak yang
terpejara
oleh cinta
oleh rasa yang
menyiksa .....
Duhai malam
aku ingin merasa
pada hal yang biasa
dan sewajarnya
seperti mereka
merasakan bahagia
tanpa paksaan dan
sandiwara
berjalan beriringan
layaknya mereka di
kehidupan kedua
menjalani hari-hari
penuh tawa suka, duka dan cita
Duhai malam yang
gelap gulita
dan bulan purnama
yang seharusnya
terang tertutup awan hitam
membawa abu menjadi
ragu
hingga tiada kulihat
di antara gelap dan terang
mungkinkah bisa
tuntun aku harus bagaimana dan seperti apa
mana yang harus aku
pilih
di antara dua mata
yang berbeda
antara mereka yang
meminta dan aku yang menjalaninya ...