SERING DIBACA

Archive for 2010

UJUNG TIMUR

By : kontributor
Opini: Impian Kepemimpinan dari Timur Indonesia

Aku mengimpikan seorang presiden dari ujung timur Indonesia yang adil dan bijaksana, sabar serta dihormati. Memang, rupa bukanlah jaminan atas sesuatu yang lebih baik, namun aku berharap bahwa hari ini dan di masa depan akan hadir seorang pemimpin yang berani dan tegas dalam menegakkan kedaulatan Indonesia, terutama dari ufuk timur Papua. Harus diakui, mungkin terasa mustahil, namun bolehkah aku bermimpi tentang masa depan yang lebih baik? Untuk membuktikan bahwa Indonesia bukan milik satu suku, bukan milik satu mayoritas, dan bukan milik satu pulau.

Papua bukanlah wilayah yang ambisius untuk merebut tampuk kepemimpinan nasional. Namun, aku percaya bahwa di antara sekian banyak rakyat Papua, serta dari sekian banyak generasi muda Papua dan daerah lainnya, ada jiwa patriotisme Indonesia yang ingin ikut andil menjadi bagian dari tokoh bangsa, yang mampu membawa negeri ini jauh lebih baik dari kondisi sekarang. Sayangnya, kesempatan itu seolah-olah tidak pernah ada. Mereka menyaksikan bahwa yang terus berkelakar dan beretorika adalah wajah-wajah lama.

Sejak Papua terbebas dari penjajahan dan merdeka pada tahun 1969 hingga sekarang, kita belum melihat kebanggaan rakyat Papua sebagai bagian dari Indonesia sepenuhnya. Impian mereka untuk bersama-sama membangun negeri ini selalu kandas di tengah jalan, ketika yang mereka lihat bukan berasal dari golongan mereka, atau bahkan bukan dari pemimpin Indonesia timur lainnya. Indonesia memang negara dengan mayoritas Muslim terbesar, namun aku percaya bahwa Indonesia bukan sepenuhnya milik satu mayoritas. Untuk mewujudkan negara ini menjadi negeri yang maju dan berdaulat, kita harus sepakat untuk tidak mendikotomikan kepemimpinan berdasarkan suku, agama, atau golongan. Aku lebih yakin bahwa rakyat Indonesia yang mayoritas Muslim ini sangat terbuka terhadap calon pemimpin dari Papua dan daerah lainnya, tanpa memandang latar belakangnya.

Kemajuan, kesuksesan, kesejahteraan, dan kebijaksanaan dalam memimpin negeri ini tidak diukur dari mana seorang pemimpin berasal atau dari golongan mana, melainkan diukur dari bagaimana calon pemimpin itu mengelola dan menata negeri ini menjadi lebih baik. Pemimpin yang bertanggung jawab adalah mereka yang niatnya tulus untuk membawa aspirasi seluruh rakyat Indonesia menjadi bangsa yang besar dan berdaulat di segala aspek kehidupan.

Opini ini bukan sekadar untuk memberi ruang bagi provinsi paling timur Indonesia, tetapi lebih didasarkan pada kesetaraan hak setiap warga negara Indonesia. Bahwa mereka, dan seluruh rakyat di pulau-pulau lain, juga berhak ikut andil membangun negeri ini. Dari Sabang sampai Merauke, dari Sambas hingga Pulau Rote, semua yang ada di sana maupun di sini memiliki harapan dan kesempatan yang sama untuk menjadi pemimpin negeri ini. Ayo Indonesia, buktikan bahwa warna merah dalam benderamu melambangkan semangat perjuangan bersama yang lebih besar dari perbedaan. Ayo Indonesia, tunjukkan bahwa warna putih dalam benderamu melambangkan persaudaraan yang lebih besar dari permusuhan.

Papua, doaku untuk kalian, agar kalian bisa menjadikan anak-anak dan generasi muda di sana, seperti daerah lainnya, untuk bersama-sama membangun Indonesia menjadi lebih baik. Bukan hanya soal menjadi presiden atau menteri, bukan sekadar menjadi gubernur, bupati, atau wali kota, tetapi lebih dari itu, kalian bisa menjadi pemimpin dunia atas nama bangsa dan berkarya untuk Indonesia.


Tag : ,

MASIH DAN YAKIN

By : kontributor
Demi kisah yang aku gemgam dalam perjalan ini
dan demi sebuah mimpi
yang hampir menjadi bagian dari separuh ceritaku ini
maka bawa aku dalam kenyataan pahit ini
yang cukup sampai pada waktu
yang sudah terlewati di masa lalu

Aku terlahir dengan perasaan besar untuk kesekian kalinya
dan aku ada untukmu untuk kedua kalinya
maka lihatlah diriku yang dengan sabar dan tulus menantikan hadirmu

Ketetapan hatiku sama seperti masa indah itu
dan aku kini ikrarkan buat mereka tahu
bahwa aku senantiasa sabar menunggu
dan agar yang lainpun melihat
betapa hebatnya aku bertahan dalam keadaan tertekan
sementara cobaanpun datang dengan satu tujuan untuk menggoyakan

Buatmu yang di sana
sesampainya aku pad akahir cerita ini suatu saat nanti
maka akhirlah aku dengan senyum manis darimu
sebagai tanda dari keinginanku dengan penuh kebesaran jiwamu
bahwa kau ada untukku selamanya
dan, akhiri pulalah perjalananku
dengan hadirnya dirimu di sampingku suatu saat nanti
ketika mata ini tak sanggup lagi terbuka
untuk melihat indahnya dunia karena adanya dirimu

Buatmu yang di sana
lihat, dengarkan, dan rasakan
aku masih sendiri sama seperti dimana aku waktu itu
dengan perasaan yang tak terbantahkan
oleh waktu, rongrongan dan hujatan bahkan sindiran dan senyum kecut
dari mereka yang menertawakan dan menghakimiku

Buatmu yang di sana
bahwa perjuanganku adalah kerelaan
bahwa perjuanganaku adalah keikhlasan
dan bahwa perjuanganku bukanlah kesia-siaan

Tetapi perjuangan dan impianku adalah sumber pengahrapan
akan kebahagiaan yang aku ingin rasakan
denganmu dan denganku
bukan dengan yang lain yang tak ku harapkan
Tag : ,

MALAM

By : kontributor
Malam ....
malam yang sunyi senyap
membawa kegelisahan yang tiada henti

Di antara hati yang masih bergelimang kegundahan
aku duduk termenung menghadap cermin
yang menjadi tempat penghias diri
di kala suntuk disenja terbawa duka
dikala hati lara yang terurai air mata
karena ingatan suatu peristiwa
hatiku sama persis seperti wanita oleh karena aku manusia
yang bisa merasakan adanya air mata karena rasa kecewa

Duhai malam sehebat bulan purnama
yang tertutup awan mendung
dan menjadikannya gelap karena masa dan waktu
beri ruang untuku berkata-kata
sebagai pengiring langkahku
melangkah meninggalkan semua yang terluka perih
oleh iba yang terpana

Duhai malam yang berkabut
kabarkan dukaku pada dia
yang menjadi sandaran cinta
pada jiwa yang merana
pada benak yang terpejara
oleh cinta
oleh rasa yang menyiksa .....

Duhai malam
aku ingin merasa
pada hal yang biasa dan sewajarnya
seperti mereka merasakan bahagia
tanpa paksaan dan sandiwara
berjalan beriringan
layaknya mereka di kehidupan kedua
menjalani hari-hari penuh tawa suka, duka dan cita

Duhai malam yang gelap gulita
dan bulan purnama
yang seharusnya terang tertutup awan hitam
membawa abu menjadi ragu
hingga tiada kulihat di antara gelap dan terang
mungkinkah bisa tuntun aku harus bagaimana dan seperti apa
mana yang harus aku pilih
di antara dua mata yang berbeda

antara mereka yang meminta dan aku yang menjalaninya ...
Tag : ,

AKU DAN SIAPA

By : kontributor
Mengingatmu adalah anugrah
Tetapi jika apa yang teringat diam membisu
Seperti apakah diriku kelak ...

Di saat malam se-usai senja yang tertinggal
Aku melamun dalam sepinya kesendirian
Seperti ada sesuatu yang hilang
Ketika semua terasa jauh dari apa di inginkan

Aku manusia bukan dewa ...
Yang menerawang jauh kearah tempat kau berada
Aku manusia bukan raja ...
Yang duduk dalam singasana
Untuk dan dengan setia menunggu kabar berita

Maka aku adalah aku ...
Seperti manusia lainnya
Yang ketika duduk merindukan belahan jiwa jauh di ujung sana
Hanya bersandarkan pada harapan
Akan kebaikan, ketenangan dan tidak ingin di kuasai rasa kecemasan
Dan ...karena aku manusia biasa

Maka apa yang kurasakan adalah sebuah keadaan tentang keterbatasan
Tag : ,

PENANTIAN

By : kontributor
Linangan air mata akhiri cerita sendu
Yang tertatih di masa lalu
Tanpa bisa tertahan karna buaian
Perasaan yang masih menjadi pertanyaan

Sebuah pertanyaan yang dulu
Masih menjadi duri bagi kami
Dan bagi semua yang mengenal kami

Namun, kini semua seakan
Terjawab, oleh ijab, oleh doa
dan oleh tatapan bahagia
di antara yang memandangi kami
dan yang menjadi harapan jembatan
Untu kami menyatukan mimpi
Tentang hati dan keinginan yang Insya Alloh sudah dan akan ter amini
Oleh saksi dan handai taulani

Dan seperti setiap kata cinta
yang begitu punya makna Untuk di maknai,
dan mampu membuat perumpamaan
Yang  mengais-ngaiskan harapan akan setiap keadaan
Yang bisa menjadi sebuah pertaruhan tentang sesuatu kebenaran

Bahwa adanya sebuah cinta sejati bukan mustahil untuk dimiliki
Tag : ,

AKU

By : kontributor
Aku bukan manusia yang istimewa
dalam bacaanmu, pandangan dan obrolanmu,
aku hanya manusia yang sedang atau tidak sedang kau cari
keadaan dan kehidupanku
tak jauh dari sesederhananya kehidupan ini

Hidupku akan senantiasa berjalan
mengikuti alur waktu yang senantiasa cepat berlalu
dan ke istimewaanku ada pada pendapatku
dimana aku menginginkan
sesuatu yang tak jauh dari manusia lainya
yaitu menjadi manusia terbaik sepanjang hidupku

dan orang-orang di sekitarku
Tag : ,

- Copyright © salcenter.id - salcente.id - Powered by Blogger - Designed by salcenter -